Ketika lebaran pun tiba, Ayah dan anak bersama-sama menerima tamu-tamu yang datang ke rumah dan bersilaturahmi. Mereka berbincang-bincang, tertawa, dan menikmati hidangan lebaran yang telah disiapkan dengan penuh kehangatan dan keakraban.
Saat hari raya usai dan tamu-tamu telah pulang, Ayah kembali memeluk anaknya dan berkata, “Terima kasih atas semuanya, Nak. Hari raya ini menjadi lebih berarti dengan kehadiranmu dan kebersamaan kita. Ingatlah selalu untuk selalu sabar, bersyukur, dan berbuat baik, ya.”
Sang anak tersenyum dan mengangguk, “Terima kasih, Ayah. Aku selalu mengingat pesan-pesan Ayah dan berusaha untuk mengaplikasikannya dalam hidupku sehari-hari. Aku sangat bersyukur dan bahagia atas kehadiran Ayah dalam hidupku.”
Ketika Ayah kembali berbicara, ia merasa sedikit lelah dan harus beristirahat. Sang anak membantunya menuju kamar dan menemani Ayah hingga tertidur. Ia berdoa untuk kesehatan Ayahnya dan berharap agar kebersamaan mereka selalu terjaga dalam hidup.
Dalam keheningan malam yang sunyi, sang anak duduk di samping Ayah yang sedang tidur dengan damai, mengingat kenangan-kenangan indah bersama Ayah dan mengaplikasikan nilai-nilai yang telah diberikan oleh Ayahnya dalam kehidupannya. Ia merasa sangat beruntung dan bersyukur atas kehadiran Ayahnya, yang selalu memberikan cinta dan pedoman dalam hidupnya. Dan ia bersyukur bahwa sebentar lagi, mereka akan merayakan hari raya bersama-sama lagi.
Catatan : Ini hanyalah tulisan inspiratif. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan kisahnya. (*)
Tinggalkan Balasan