Sebaran, Luwu Utara – Operasi penyelamatan yang berhasil dilakukan oleh tim tanggap darurat di Desa Maipi, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada Jumat, 9 Juni 2023, telah menyelamatkan seorang ibu hamil dan sejumlah warga lainnya yang terjebak akibat tanah longsor dan banjir bandang.
Dalam operasi penyelamatan tersebut, tim dipimpin oleh DR. Ilham Alimuddin, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Mereka berhasil mengevakuasi para korban yang terjebak di area yang rawan dengan selamat.
Kejadian tersebut terjadi akibat curah hujan yang sangat deras melanda Desa Maipi dan sekitarnya, menyebabkan tanah longsor dan banjir yang melumpuhkan aktivitas warga setempat. Situasi semakin memburuk ketika sekelompok warga, termasuk seorang ibu hamil, terjebak di tengah banjir yang semakin tinggi.
Menerima laporan darurat, pemerintah daerah segera mengirimkan tim tanggap darurat yang terdiri dari personel dari Pusat Studi Kebencanaan UNHAS, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim Penanggulangan Bencana Tagana, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Pusat Koordinasi dan Komunikasi (PSC) 119, Palang Merah Indonesia (PMI), TNI-Polri, serta masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk membantu para korban. Dalam waktu singkat, tim tersebut tiba di Desa Maipi dan segera melaksanakan penyelamatan para korban yang terjebak.
Namun, perlu dicatat bahwa berita di atas hanyalah ilustrasi dari kegiatan simulasi yang dilaksanakan di Desa Maipi, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada tanggal tersebut.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengungkapkan harapannya agar simulasi semacam ini dapat dilakukan secara rutin dengan melibatkan partisipasi warga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas warga dalam menghadapi bencana dan potensi bencana yang ada di wilayah mereka. Selain itu, simulasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kondisi wilayah dan potensi ancaman yang ada di sekitar mereka.
“Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pembentukan lembaga desa tangguh bencana di berbagai desa di Kabupaten Luwu Utara,” tambah Bupati Indah Putri Indriani.
Bupati Indah Putri Indriani juga menekankan pentingnya memahami dasar-dasar manajemen kebencanaan dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Tujuan akhirnya adalah mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Kami tidak ingin bencana terjadi, tetapi jika terjadi, kita harus siap dan tahu bagaimana menghadapinya,” ungkap Bupati Indah Putri Indriani.
Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini juga menambahkan bahwa kegiatan simulasi seperti ini bukanlah hal baru di Luwu Utara. Simulasi serupa telah sering dilakukan sebelumnya.
“Kami berharap forum ini menjadi bagian tak terpisahkan bagi desa-desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana. Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi partisipasi seluruh warga serta berbagai instansi yang terlibat dalam kegiatan ini,” ujar Bupati Indah Putri Indriani, yang akrab disapa IDP.
Dr. Ilham Alimuddin, Kepala Pusat Studi Kebencanaan UNHAS Makassar, mengungkapkan rasa syukurnya karena pihaknya dan masyarakat dapat berperan dalam kegiatan tersebut. Ia berharap agar masyarakat dapat bertindak dengan cepat jika terjadi bencana serupa di masa mendatang.
Ilham Alimuddin juga menekankan bahwa kerja sama antara Pemerintah Daerah Luwu Utara dan Universitas Hasanuddin telah berlangsung lama. Ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah daerah terhadap universitas dalam mengurangi risiko bencana.
“Kami berharap ini menjadi model untuk desa-desa lain dalam mengurangi risiko bencana,” tambahnya.
Simulasi ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam yang sering terjadi di wilayah Luwu Utara. Dengan adanya kesadaran dan pengetahuan yang lebih baik tentang bencana serta kesiapsiagaan yang ditingkatkan, diharapkan masyarakat dapat lebih terlindungi dan dapat bertindak dengan cepat dalam situasi darurat.
Pemerintah daerah Luwu Utara berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa dan memperkuat lembaga Desa Tangguh Bencana di seluruh wilayah. Dengan demikian, masyarakat di Luwu Utara akan semakin siap menghadapi bencana dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkannya.(*)
Tinggalkan Balasan