Sebaran, Jakarta – Meskipun mengalami serangkaian kegagalan finis di seri-seri sebelumnya, Francesco Bagnaia terus menunjukkan dirinya sebagai pembalap nomor satu di tim Ducati, bahkan di kejuaraan MotoGP saat ini. Kelebihan yang sulit ditiru oleh para pesaingnya rupanya menjadi kunci kesuksesannya.
Analisis mengenai keunggulan Bagnaia ini diungkapkan oleh rekan setimnya di Ducati Desmosedici, Jorge Martin. Meskipun memperkuat tim satelit, Martin telah mendapatkan dukungan yang setara dengan pembalap tim pabrikan seperti Bagnaia sejak debutnya pada musim 2021.
Namun demikian, tidaklah mudah bagi Martinator untuk menyaingi kecepatan Bagnaia, bahkan ketika menggunakan motor dengan spesifikasi pabrikan sekalipun. Hal ini juga terjadi pada musim ini. Martin selalu kalah dalam segala hal dari Bagnaia, yang saat ini memimpin klasemen sementara.
Berkaitan dengan kemenangan, Bagnaia telah dua kali meraih kemenangan di balapan hari Minggu, sementara Martin belum sama sekali mencapai hal tersebut dalam lima seri yang sudah berlalu. Bahkan dalam balapan sprint, di mana kecepatan murni Martin diharapkan dapat menjadi keunggulan, dia hanya berhasil finis di depan Bagnaia satu kali saja.
Kualifikasi juga menjadi hal yang menunjukkan dominasi Bagnaia, dengan dirinya meraih dua kali pole position sebagai juara bertahan, sementara Martin belum pernah meraih pole position hingga saat ini sebagai calon penantang gelar.
Martin sendiri mengakui bahwa mengejar Bagnaia tidaklah semudah yang dia kira. Kelebihan yang dimiliki oleh pembalap Ducati tersebut ternyata sulit untuk ditandingi oleh siapa pun. Meskipun berusaha keras, Martin masih harus belajar lebih banyak agar dapat menyaingi kecepatan dan ketangguhan Bagnaia.
Kendati demikian, Jorge Martin tetap berkomitmen untuk terus berjuang dan meningkatkan performa di setiap seri berikutnya. Dia yakin bahwa dengan dukungan tim dan kerja kerasnya, suatu hari nanti dia akan mampu menandingi dan bahkan mengalahkan Francesco Bagnaia dalam gelaran MotoGP.(*)
Tinggalkan Balasan