Hujan Reda, Janji Terucap: Syaharuddin Alrif dan Jurnalis Tipoe Sultan dari Sebaran.katasulsel.com Dampingi Harapan di Cenrana
Sidrap, Sebaran.com — Desa Cenrana di Panca Lautang sangat berbeda malam itu. Hujan lebat tak menghalangi langkah Syahariddin Alrif menyapa warga.
Hujan, petir, licin…, namun Syaharuddin Alrif tetap hadir, ia tak bergeming sedikitpun oleh cuaca.
Ia datang bersama Ketua DPD Partai Nasdem Sidrap, Samsumarlin, dan Sudarmin Baba, sejumlah politisi. Saya adalah salah satu jurnalis yang mengikuti turnya.
Di Dusun 1 Pakkasalo, mereka disambut masyarakat yang tak hanya penasaran, tapi benar-benar menggantungkan harapan.
Dalam agenda khusus ini, saya, jurnalis dari Sebaran.katasulsel.com, ditugaskan khusus oleh pimpinan untuk mendampingi kunjungan Syahar.
Tak ingin momen penting ini lepas dari catatan dan sorotan, saya mencatat setiap detail, menyaksikan langsung bagaimana calon Bupati nomor urut 2 ini menyapa warganya.
Tepat saat acara dimulai, hujan mereda, seolah memberi restu. Samsumarlin memimpin pembicaraan, memperkenalkan Syaharuddin Alrif dan pasangannya sebagai duet “SarKanaah.”
Sebuah kombinasi antara politisi berpengalaman dan birokrat matang yang, menurut Samsumarlin, adalah formula ideal untuk Sidrap yang lebih baik.
“Mereka paham apa yang dibutuhkan rakyat,” tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Lalu, Agus, warga Cenrana, mengambil suara. Suaranya terdengar lirih, namun penuh rasa.
Ia bercerita tentang jalan rusak, kebutuhan bibit, dan irigasi yang tersendat. Sebuah keluhan yang menjadi suara hati masyarakat pedesaan.
Syaharuddin mendengar dan menanggapi dengan penuh ketulusan. Ia berjanji, tidak hanya memperbaiki jalan menuju Lupperengnge, Coppo Sulureng, dan Bukkere, tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal dengan visi besar.
“Cenrana punya potensi menjadi ‘desa kopi’ Sulawesi Selatan,” ujar Syahar dengan mata berbinar.
Ia ingin setiap hektar lahan di desa ini ditanami seribu pohon kopi robusta, menjadikannya pusat penghasil kopi unggulan.
Tak hanya kopi, Syahar memperkenalkan ide kebun percontohan, memadukan kopi robusta dengan durian musang king untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Tanah di Cenrana ini kaya. Kita hanya perlu merancang pemanfaatan yang cerdas,” katanya.
Kampanye ini disambut hangat oleh masyarakat yang rindu perubahan nyata. Nirwana, Srikandi Relawan Petani Milenial, yang turut hadir, memberikan pesan khusus pada warga.
“Jangan lengah. Mari kita jaga suara untuk SarKanaah di tiap TPS,” serunya dengan penuh semangat.
Saat orasi berakhir, Syahar mengajak masyarakat untuk memilih nomor 2 pada 27 November.
“Pilih nomor 2—coblos yang ada perempuan,” katanya sambil tersenyum. Di bawah tatapan penuh harap, ia meletakkan janji yang menggetarkan hati pendukung.
Malam itu, di Desa Cenrana, bukan hanya hujan yang berhenti. Tapi sebuah keyakinan baru hadir—bahwa tanah mereka bisa jadi lebih makmur di tangan pemimpin yang peduli.
Sebagai jurnalis, saya mengabadikan setiap momen ini, merangkai kisah yang akan menjadi saksi perjalanan SarKanaah menuju Pilkada.(*)
Tinggalkan Balasan