KARIMUN, Sebaran.com – Kabupaten Karimun merupakan salah satu dari lima Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau adalah iklim tropis dimana pergantian musimnya dipengaruhi oleh angin musim yang berubah.

Hujan deras disertai angin kencang di Karimun justru tidak bisa diperkirakan dan curah hujannya tidak menentu yang mengakibatkan terjadinya hujan disertai angin kencang.

Akibat cuaca hujan disertai angin kencang kejadian tersebut terjadi pada hari pada, Kamis (14/8/2024), tiga bangunan payung membran Hall B Coastal Area, Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun yang sudah selesai dikerjakan itu patah. Dalam peristiwa tersebut mengakibatkan luka serius.

Payung membran tersebut dibangun sejak tahun 2022 lalu, melalui rencana peningkatan sarana dan prasarana Coastal Area Kecamatan Karimun dengan pagu anggaran dibiayai Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 senilai Rp3,898.751,241.

Bangunan payung membran itu menggunakan konsep payung seperti Masjid Nabawi di Madinah.

Pengerjaan proyek tersebut diketahui dikerjakan oleh kontraktor CV Jeris Putra Riau dengan nomor kontrak 10/SP/PKSK/-P3-PBG/CK/DISPU-PR/2022 dengan kontraktor pengawas CV. Ghuvallery Consultant, pembangunannya dimulai sejak September 2022 lalu dan selesai pada Desember 2022.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Coastal Area, Niko menyayangkan ambruknya payung membran di pusat kuliner Coastal Area itu.

“Kalau kami maunya ini diturunkan semuanya dan dibuat polos saja. Jangan sampai ada korban lagi,” kata Hasnah Pedagang di Hall B Coastal Area.

Diketahui setelah hampir dua tahun selesai dibangun, bangunan payung membran itu patah dan rubuh akibat diterjang angin kencang. Bahkan, kondisi payung membran lainnya yang saat ini masih dalam kondisi baik, dikhawatirkan akan patah dan kembali memakan korban jiwa.

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com