Sebaran.Katasulsel.com, Soppeng – Kabupaten Soppeng masuk nominasi bakal penerima penghargaan pembangunan pertanian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Itu berkat inovasi pertanian yang diciptakannya. Kabarnya, hal itu sudah sampai ke telinga Presiden Jokowi sehingga telah direncanakan untuk diberikan penghargaan satyalencana pembangunan pertanian
Kementan RI mencatat, setidaknya ada provinsi dna 65 kabupaten/kota yang tercatat sebagai kandidat penerima penghargaan tersebut yang akan diserahkan pada Penas XVI KTNA tahun 2023
Memastikan kelayakan penerimaan penghargaan itu, tim verifikasi bersama Sekretaris Militer (Sekmil) Kepresidenan serta perwakilan Kementan RI ke Soppeng, Jumat (5/5/2023).
Kunjungan tim verifikasi bersama Sekretaris Militer (Sekmil) Kepresidenan serta perwakilan Kementan RI itu, tidak lain untuk melihat secara langsung wujud inovasi atau keberhasilan Soppeng pada sektor pembangunan pertaniannya.
Dihadapan tim, Bupati Kaswadi sedikit memaparkan mengenai keberpihakan pemerintah daerah dalam mendukung sektor pembangunan pertanian di daerahnya. Dia juga menyampaikan beberapa inovasi pertanian yang dilakukannya dalam mendukung kemajuan pertanian di Soppeng.
Hal lain disampaikannya bahwa mayoritas penduduk Soppeng bermata pencaharian sebagai petani. Bupati juga menyampaikan bahwa mata pencaharian warganya tersebut, berisiko tinggi tanpa jaminan perlindungan kecelakaan kerja dan kematian.
Apa yang diutarakan Bupati Kaswadi, buka tanpa data. Ia mengatakan, pada 2020 silam berdasarkan dengan data RSUD La temmmala dan Puskesmas se-Kabupaten Soppeng, terdapat 43 kasus kecelakaan kerja dan 65 kasus meninggal dunia dialami oleh petani, Semua itu, belum memiliki perlindungan program jamsostek,” ujarnya.
Bupati melanjutkan, biaya pengobatan perawatan dan kematian tersebut, ditanggung sendiri dan tidak adanya santunan kematian, sehingga kata bupati, hal itu dapat menurunkan tingkat kesejahteraan petani dan keluarganya.
Menyikapi permasalahan tersebut, sambungnya, Pemkab Soppeng bersama bersama BPJS ketenagakerjaan kemudian menggagas dan merancang sebuah inovasi perlindungan petani yang pertama di Indonesia tanpa APBD sebagai wujud implementasi tugas pokok serta fungsi dalam mewujudkan visi Kabupaten Soppeng, yaitu Soppeng yang lebih melayani, maju dan sejahtera serta sejalan dengan visi RPJMN (2020-2024) yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Kenapa inovasi ini muncul karena petani kita adalah pahlawan pangan, melindungi dan melayani mereka adalah pengabdian dan harga mati bagi kami. Olehnya itu lahirlah sebuah inovasi yang kami namakan Sutasoma (Sistem perlindungan petani Soppeng maju dan Sejahtera) bertujuan memberikan pelayanan kemudahan, akses informasi dan kepesertaan pelayanan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang cepat dalam mewujudkan kemandirian petani.
Pemerintah kabupaten Soppeng bersama BPJS Ketenagakerjaan telah membuat role model inovasi yang bersifat kolaboratif, terintegrasi dan sistematis non APBD melalui layanan jaminan perlindungan bagi petani yang pertama dilakukan di Indonesia dalam bentuk perjanjian kerjasama diluar program BPJS ketenagakerjaan dengan menghadirkan kemudahan dan keunikan yaitu 4 kemudahan bagi petani, kemudahan petani dalam memperoleh informasi jamsostek, kemudahan petani mendaftar menjadi peserta program jamsostek, kemudahan pertani membayar iuran program jamsostek secara mandiri, dan kemudahan petani mendapatkan manfaat (klaim) program jamsostek.
Kalau daerah lain memiliki, bandara, memiliki pelabuhan, memiliki segala hal lainnya, dan kami di Soppeng yang bukan kota metropolitan bangga dan bersyukur memiliki petani-petani yang handal
“Kami tidak pernah bermimpi untuk mengikuti kegiatan seperti ini, kami hadir bukan untuk disanjung-sanjung, karena pada dasarnya kami hadir sebagai pelayan masyarakat, abdi masyarakat. Dan perlu diketahui beberapa kali teman-teman menghadap dan berharap untuk mengikuti kegiatan inim” ujarnya.
Tinggalkan Balasan