Sidrap, Sebaran.com – Setelah dua hari intensif melakukan pencarian, akhirnya tim kepolisian Sidrap menemukan seluruh alat vital milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang hilang akibat aksi pencurian. Keberhasilan ini mengakhiri teka-teki panjang terkait kehilangan perangkat penting yang digunakan untuk pemantauan cuaca dan iklim, yang seharusnya menjadi bagian vital dalam sistem peringatan dini bencana.

Kasus ini dimulai dengan temuan yang mengejutkan pada Senin, 17 Februari 2025, di Dusun I Posadae, Desa Buae, Kecamatan Wattang Pulu. Di sana, tim gabungan kepolisian menemukan beberapa komponen penting, termasuk tiga baterai litium dan dua panel tenaga surya yang merupakan bagian dari sistem BMKG. Namun, pencarian masih berlanjut, dengan polisi terus memburu barang bukti lainnya yang tersebar di sekitar area.

“Pencarian tidak berhenti di situ. Kami melanjutkan operasi di lokasi-lokasi lain, dan pada Rabu pagi, 18 Februari 2025, ditemukan dua karung berisi tiga baterai tambahan yang disembunyikan di area berbatu tak jauh dari lokasi sebelumnya,” ujar Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, pada Selasa (18/2).

Dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku sengaja menyebar barang curian di beberapa titik untuk menghindari jejak yang mudah dilacak. Namun, dengan pemanfaatan teknik analisis jejak forensik dan geospatial intelligence, kepolisian berhasil mengidentifikasi pola pelarian pelaku dan menemukan barang bukti yang tersembunyi.

Meski seluruh peralatan yang hilang sudah ditemukan, pihak kepolisian belum berhenti di situ. Kapolres Fantry mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlanjut, dengan fokus pada jaringan pelaku dan kemungkinan adanya sindikat yang lebih besar di balik kejahatan ini. “Kami akan terus mendalami kasus ini, terutama soal siapa yang terlibat lebih jauh,” tegasnya.

Kasus ini menambah panjang catatan pencurian perangkat BMKG di berbagai daerah. Alat-alat tersebut memiliki fungsi yang sangat penting, salah satunya untuk memantau potensi cuaca ekstrem yang dapat membahayakan masyarakat. Jika terus terjadi, kerusakan sistem BMKG bisa memengaruhi peringatan dini bencana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Kini, dengan barang bukti di tangan, tugas kepolisian berlanjut pada upaya mengungkap identitas pelaku dan jaringan yang terlibat. Melalui analisis lebih mendalam dan interogasi yang lebih intensif, polisi berharap kasus ini bisa segera terungkap sepenuhnya. Kasus ini mungkin sudah hampir selesai dalam hal barang bukti, namun pencarian pelaku yang bertanggung jawab baru dimulai.

“Langit boleh mendung, tetapi kami akan terus berusaha menemukan pelaku sampai kasus ini benar-benar selesai,” pungkas Kapolres Sidrap.

(*)

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com