Jakarta, Sebaran.com — Sebuah video yang merekam suasana sidang vonis terhadap Harvey Moeis, terdakwa kasus korupsi dengan kerugian negara Rp271 triliun, menjadi viral di media sosial. Momen ini menjadi perhatian publik karena suasana sidang yang dinilai tidak mencerminkan keseriusan hukum, bahkan mendapat sorotan tajam dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Mahfud, melalui akun media sosial X miliknya, mengkritisi tata tertib (tatib) persidangan yang dianggap diabaikan dalam sidang tersebut. Menurutnya, hakim seharusnya menjaga wibawa persidangan, terutama dalam kasus besar seperti ini.

“Tatibnya, saat hakim masuk dan keluar ruang sidang, pengunjung harus bersikap sempurna. Tapi sidang pengucapan vonis Harvey ini aneh,” tulis Mahfud MD, dikutip Kamis (2/1/2025).

Dia menyoroti momen setelah palu vonis diketukkan. Dalam video yang viral, hakim terlihat tetap duduk di kursinya, sementara terdakwa Harvey Moeis tampak bersukacita di depan majelis hakim.

“Seharusnya hakim keluar dulu, baru yang lain boleh berdiri. Ini justru hakimnya malah cengar-cengir seperti ikut bergembira dan ingin mengucapkan selamat kepada Harvey. Apa-apaan ini?” kritik Mahfud tegas.

Hakim Diharapkan Jaga Wibawa
Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan bahwa suasana persidangan seperti itu dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi hukum. “Jika ada momen lucu atau spontan, tertawa boleh saja, tapi tidak boleh ada kesan perayaan di depan majelis. Ini sidang resmi, bukan ajang euforia,” tambahnya.

Vonis yang dijatuhkan Ketua Majelis Hakim Eko Aryanto juga menjadi bahan perdebatan. Harvey Moeis hanya dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara, denda Rp1 miliar, dan kewajiban mengganti kerugian negara sebesar Rp210 miliar. Padahal, kasus korupsi ini melibatkan kerugian negara hingga Rp271 triliun, salah satu angka tertinggi dalam sejarah penanganan kasus korupsi di Indonesia.

Vonis Rendah, Respons Publik Memanas
Vonis ringan terhadap Harvey Moeis, yang juga dikenal sebagai suami selebriti Sandra Dewi, memicu perdebatan luas. Banyak pihak mempertanyakan apakah hukuman tersebut mencerminkan rasa keadilan, mengingat besarnya kerugian negara akibat kasus ini.

Di media sosial, tagar seperti #VonisHarveyMoeis dan #WibawaHukum mulai ramai digunakan netizen untuk menyuarakan kekecewaan terhadap jalannya sidang dan putusan yang dianggap tidak tegas.

Mahfud MD menutup kritiknya dengan harapan agar momen ini menjadi pembelajaran bagi institusi hukum. “Hakim harus menjaga tata tertib, wibawa, dan objektivitasnya. Publik menanti keadilan yang benar-benar terasa,” pungkasnya.

Dengan kasus ini, sorotan terhadap integritas peradilan Indonesia semakin tajam. Pertanyaan terbesar publik adalah, apakah sistem hukum kita masih mampu berdiri tegak menghadapi tekanan kasus besar seperti ini? (*)

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com