Sebaran.com, California — Sebagai bentuk pengenalan budaya seluruh dunia, International Service Student (ISS) UCR menyelenggarakan kegiatan rutin yang diperuntukkan untuk para scholar dan mahaiswa asing dari seluruh dunia. Salah satu kegiatan tersebut adalah Cultural Conversation Class yang berlangsung setiap hari Rabu pukul 09.00 hingga 10.00 pagi waktu California, Amerika Seritaka.
Kelas ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan Exchange Scholar, Visiting Scholar, Postdoctoral Program, Dependent (pasangan) of Scholar, dan Dependent (keluarga) of Professor yang kesemuanya merupakan warga negara di luar Amerika Serikat. Termasuk mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) sebagai visiting scholar di UCR secara rutin mengikuti kegiatan tersebut pada setiap pekannya.
Untuk menarik perhatian, kelas lintas budaya ini didesain dalam nuansa formal namun tetap santai. Tema-tema yang dibicarakan pun sangat beragama dan dipandu oleh Instruktur perempuan paruh baya bernama Candance Jorgensen yang sangat ramah kepada seluruh peserta. Candance banyak mengeksplorasi tradisi dan budaya masyarakat Amerika secara umum, seperti destinasi yang menarik dan hari-hari penting, termasuk sosial politik USA terkini.
Tidak hanya budaya Amerika, kelas sharing budaya ini juga memperkenalkan budaya seluruh negara peserta. Sesi meeting yang berlangsung pada Selasa, 12 Maret 2024 bertema “Good and Bad Signs in Your Culture” (Simbol ataupun tanda baik dan buruk yang dikenal dalam budaya dan tradisi masing-masing). Sebagaimana biasanya, beberapa peserta diminta untuk maju ke depan dan memaparkannya dalam bentuk presentasi menggunakan media yang tersedia.
“Pada momen ini, mahasiswa PKUMI tampil memperkenalkan budaya Indonesia di hadapan seluruh peserta dari seluruh dunia. Mereka mempresentasikan kekayaan budaya Indonesia dalam konteks pertanda keberuntungan dan ketidakberuntungan masyarakat Indonesia dalam bahasa Inggris”, ungkap Darli Mahasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) PKUMI dari Universitas Islam Negeri Datokarama Palu.
“Pemaparan mahasiswa PKUMI mendapat respons positif dari seluruh peserta. Simbol keberuntungan dan ketidakberuntungan budaya Indonesia ternyats memiliki banyak kesamaan dengan negara lain. Namun di sisi lain, kultur Indonesia memiliki kekhasaan yang sangat unik di mata mereka. Kelas sharing budaya ini tidak hanya membangun relasi akademik, dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tapi juga merupakan momen untuk menyiarkan budaya Nusantara ke seluruh dunia”, jelas Muhammad Amri Mahasiswa Program Doktoral PKUMI.
Tinggalkan Balasan