foto ilustrasi

Sebaran.com, Sidrap — Hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Sidrap menggambarkan perubahan dramatis dalam dinamika politik lokal, dengan 34.29% dari total 35 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidrap harus meninggalkan kursi kekuasaan mereka. Kepergian mereka, termasuk nama-nama yang dianggap vokal dan cerdas, telah menimbulkan kekosongan yang dirasakan di lingkaran politik Sidrap.

Ke-12 anggota DPRD Sidrap yang tersingkir termasuk beberapa figur yang dikenal sebagai suara kritis dalam sidang DPRD, antara lain Ahmad Shalihin, S.Th.I, M.Hum dari Golkar, serta Paleppang (Golkar), dan Sainal, S, Sos dari PBB. Kehadiran mereka selama ini seringkali menjadi penyeimbang, namun kini ditinggalkan oleh pilihan politik yang tidak mencalonkan diri kembali atau memilih jalur politik lain.

Sementara dua di antara mereka, H. Ihsan Rakib dan Sandhy Sukhar, yang secara mengejutkan tidak mencalonkan diri lagi, ternyata dianggap sebagai aset berharga dengan kecerdasan dan kritik konstruktif mereka terhadap kebijakan yang dihasilkan oleh eksekutif. Kehilangan mereka dapat menimbulkan dampak pada dinamika perdebatan dan analisis di sidang DPRD Sidrap.

Meskipun masih tersisa 23 anggota DPRD Sidrap yang siap melanjutkan tugas mereka, proses politik Sidrap tidak akan sama tanpa kehadiran mereka yang telah tersingkir. Terlebih lagi, hasil pemilu ini masih menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga potret politik Sidrap untuk periode mendatang masih harus menanti titik terang yang akan segera diumumkan.(*)

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com