Makassar – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membuat komitmen gemilang dalam acara “Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulawesi Selatan” di GOR Sudiang, Makassar, yang dihadiri oleh 50 ribu masyarakat pada Jumat (2/2). Dalam orasinya, Prabowo menegaskan tekadnya untuk memperbaiki gaji guru dan meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan seluruh rakyat Indonesia.
“Kami ingin perbaiki gaji-gaji guru, semuanya. Dan kita harus membantu serta menjamin para petani-petani kita, nelayan-nelayan kita, dan para pekerja agar hidup makmur. Mereka adalah pahlawan-pahlawan bangsa, mereka berdikari,” kata Prabowo dengan penuh semangat.
Prabowo tidak hanya berjanji tetapi juga merinci rencananya untuk menjadikan Indonesia lebih adil dan makmur. “Karena itu, apabila saya menerima mandat, saya akan bekerja sekeras-kerasnya, memperbaiki seluruh elemen golongan. Kami sudah hitung. Petani, nelayan, pekerja, tukang bakso, tukang cendol, semuanya harus sejahtera dan hidup layak. Kita harus menciptakan keadilan dan kemakmuran untuk semua rakyat Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menggarisbawahi pentingnya menjaga kekayaan Indonesia untuk kepentingan masyarakatnya. Ia berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi yang telah diterapkan oleh Presiden Joko Widodo. “Saudara-saudara sekalian, kita paham bahwa negara kita diberi oleh Yang Maha Kuasa kekayaan yang berlimpah. Tetapi, kekayaan-kekayaan kita sering diambil murah oleh bangsa-bangsa lain,” tegasnya.
Dengan gaya retorika yang menggema, Prabowo menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan langkah-langkah Presiden Jokowi. “Presiden Jokowi Widodo melanjutkan pendahulu-pendahulu kita dan kita juga siap melanjutkan garisnya Presiden Jokowi. Kita, Koalisi Indonesia Maju, tidak mau lagi menjual kekayaan kita murah-murah kepada bangsa lain,” tegasnya.
Sementara menjelang pemilihan presiden pada 14 Februari 2024, Prabowo mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijak. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan, “Kedaulatan itu Anda laksanakan 5 tahun sekali, karena itu rakyat Indonesia tidak boleh salah pilih.” Momentum pemilihan presiden ini dianggap sebagai kesempatan emas untuk mewujudkan perubahan besar bagi bangsa Indonesia.(*)
Tinggalkan Balasan