Sebaran.com, Maros — Musim hujan baru saja mulai di wilayah Moncongloe Maros, namun dampaknya, ratusan rumah warga Perdos Unhas MCV terendam luapan banjir, hingga ketinggian mencapai satu meter.

Selain permukiman dosen Unhas dan warga sekitar, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas publik, termasuk akses jalan perumahan yang tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, para dosen Unhas, anak sekolah, dan warga Perumahan Perdos Unhas MCV terpaksa terkurung di dalam rumah dan sulit beraktivitas secara normal.

Guru besar Unhas, Prof. Arsyad mengatakan (15/12/2023) “sudah dua minggu, kami dan warga lain terpaksa harus melewati banjir setinggi 80 cm, karena kendaran kami harus parkir di luar kompleks”.

“Kami berharap agar pemerintah setempat dapat mencari solusi banjir, karena bencana ini sudah terjadi tiap tahun. Namun Tahun ini sangat parah, karena air tidak bisa mengalir keluar kompleks, biar tidak hujan kita masih kebanjiran, jadi seperti tinggal dalam empang. Air sudah berwarna hitam, mengeluarkan bau busuk, dan warga mulai gatal-gatal”, sambungnya.

Di tempat terpisah (15/12/2023), Andi Sudarman selaku koordinator bersama dengan warga sudah memeriksa saluran air. “Biang kerok banjir di Perdos Unhas MCV karena pengembang Royal Sentra Land, pemilik lahan H. Amir, dan Pak Amirullah menimbung jalur air ke drainase utama poros Moncongloe – BTP, begitu pula perumahan Findaria yang membuang airnya ke arah Perdos Unhas MCV”.

“Pekan lalu, kami warga Perdos Unhas MCV sudah berkordinasi dengan desa, camat, Royal Sentra Land, dan pihak-pihak terkait. Janji mereka akan mencari solusi banjir. Kalau janji manis mereka tidak diwujudkan maka sesuai hasil rapat, warga akan mengeruduk Royal Sentra Land dan pihak H. Amir untuk memaksa membuka jalur air yang telah mereka timbun”, tegasnya.(azis)

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com