Sebaran.com, Sidrap — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando membuka monitoring, evaluasi, dan sosialisasi terkait program pemerintah daerah satu tahfidz satu desa/kelurahan, Kamis (5/10/2023).

Dollah didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhammad Iqbal, Kadis Kominfo sekaligus Ketua Pengelola Tahfidz Pemerintah Daerah, H. Bachtiar, dan Kabag Kesra, Patriadi.

Acara di Baruga Rujab Bupati Sidrap ini diikuti para camat, kepala desa dan lurah se-Kabupaten Sidrap serta undangan lainnya.

Bupati Sidrap dalam sambutannya menyampaikan, program satu tahfidz satu desa/kelurahan merupakan program Pemprov Sulsel, yang dilaksanakan di tingkat kabupaten. Salah satu langkah realisasi, Pemkab Sidrap membangun Pondok Tahfidz Alquran Darul Islam di Masjid Baiturrahman Nona-Nonae, Desa Lainungan, Kecamatan Watangpulu.

Di Kabupaten Sidrap, kata Dollah Mando, ada 68 desa dan 38 kelurahan yang diharapkan dapat mengutus satu tahfidz untuk di daftar pada pondok tahfidz tersebut.

“Alhamdulillah di tahun pertama kita telah membuka pendaftaran, meskipun belum terpenuhi semuanya, jadi tahun depan kita harapkan semua desa/kelurahan sudah bisa melakukan pendaftaran,” kata Dollah

Diterangkannya lebih jauh, dengan program satu tahfidz satu desa/kelurahan, akan membantu mengatasi masalah, seperti penyalahgunaan narkoba.

“Saya yakin melalui program ini akan menjawab tantangan terkait narkoba yang semakin menghawatirkan,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Bachtiar melaporkan perkembangan pengelolaan Pondok Tahfidz Alquran Darul Islam, di mana saat ini mendidik 33 santri dari 33 kelurahan.

“Untuk pemondokan saat ini, berkapasitas 33 orang santri dan direncanakan untuk kembali menambah kapasitas sehingga dapat menampung seluruh santri utusan dari tiap desa/kelurahan. Semoga tahun 2024 utusan santri dari desa/kelurahan dapat ditampung semua,” ungkapnya.

Terkait pendanaan para santri, imbuh Bachtiar, diambil dari pos pemberdayaan masyarakat dari masing-masing desa/kelurahan.

Bachtiar berharap masing-masing desa/kelurahan agar mulai mencari dan menyeleksi warganya untuk diutus menjadi santri di kiranya nanti dapat mengutus dan mencari tahfidz Pondok Tahfidz Alquran Darul Islam Pemkab Sidrap.

“Kita harap memprioritaskan yang kurang mampu, perlu diketahui pondok kita ini bekerja sama dengan sekolah formal, jadi anak-anak setelah selesai, di samping menghafal 30 juz dia juga mendapatkan ijazah pendidikan formal sehingga memudakan untuk melamar pekerjaan,” terangnya.

Acara kemudian dilanjutkan diskusi membahas tata cara seleksi utusan santri desa/kelurahan dan pengelolaan dana.

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com