Sebaran.com — Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sidrap melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Bank Sulselbar gencar menyosialisasikan sistem transaksi nontunai menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS).
Salah satunya sosialisasi yang dilaksanakan Ahad (3/9/2023) di Baruga Kompleks SKPD. Sosialisasi ini sebagai rangkaian Pekan Gemerlap ASN Milenial.
Kepala Bapenda Sidrap, Muhammad Yusuf DM, serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Faisal Sehuddin, menghadiri acara ini.
Peserta sosialisasi yaitu para guru dari Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Sidrap.
Muhammad Yusuf DM menyebutkan pentingnya transaksi nontunai dalam mendukung pembangunan daerah.
“Pendidik seperti guru TK/PAUD memiliki peran penting dalam menyebarkan pemahaman tentang transaksi nontunai kepada masyarakat,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Bapenda, Jemmi Harun turut hadir memberikan penjelasan terkait proses pembayaran pajak dan retribusi daerah melalui QRIS.
Adapun tahapan dalam sosialisasi ini yakni pertama mengenalkan apa itu QRIS dan bagaimana manfaatnya.
Kemudian dilakukan simulasi cara mengaktifkan mobile banking oleh pihak Bank Sulselbar yang dipandu langsung oleh Pimpinan Cabang Bank Sulselbar, Dedeh Komalasari.
Para peserta juga diberi kesempatan untuk mencoba penggunaan QRIS dengan uang tunai sebesar Rp1. Acara juga diisi dengan lomba mewarnai bagi guru-guru TK/PAUD se-Kabupaten Sidrap.
Terlihat para guru TK/PAUD ini tampak antusiasme dan bersemangat mengikuti dan menperaktekkan transaksi QRIS.
Tujuan sosiaisasi ini dalam rangka memajukan elektronifikasi transaksi pemda yang dimulai dengan perkuatan ASN Digital termasuk guru-guru TK/PAUD tentang pentingnya transaksi non-tunai dan penggunaan QRIS.
Semakin banyak individu yang terlibat dalam transaksi non-tunai, semakin besar manfaatnya untuk kemajuan daerah.
Pembelajaran yang didapat oleh guru-guru TK pada acara sosialisasi ini diharapkan akan membantu mereka dalam memberikan edukasi tentang transaksi non-tunai kepada anak-anak usia dini, sehingga generasi muda akan semakin terbiasa dengan teknologi keuangan modern.
Tinggalkan Balasan