Sebaran, SIDRAP – Insiden pencurian kembali terjadi di rumah sakit di Sulawesi Selatan. Kali ini, seorang penjaga pasien di RS Nene Mallomo (Nemal) Pangkajene, Sidrap, bernama Hj Hasni, menjadi korbannya. Pencurian tersebut, terjadi di Ruang Temulawak, RS Nemal, Selasa, 8 Agustus 2023, sekira Pukul 03.44 WITA.
Korban, Hj Hasni, berasal dari Desa Lise, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, harus berhadapan dengan kenyataan pahit saat ponsel Android miliknya, merek Oppo F5, hilang secara misterius. Anak korban, Irma, memberikan insight tentang kronologi insiden tersebut.
Menurut Irma kepada wartawan media ini via ponselnya, malam, bahwa insiden tersebut terjadi begitu cepat. Sebelum ponsel ibunya hilang, Irma masih sempat melihat ponsel tersebut terletak di sekitar tempat tidur ibunya. Namun, saat Irma tertidur sejenak, ponsel itu lenyap tanpa jejak.
“Mama saya kala itu masuk ke kamar kecil dan setelah ia keluar, mama saya kembali tanya ke saya yang baru terbangun juga karena sempat tidur, apakah kamu yang simpan ponsel? saya jawab bukan, lalu mama saya bilang, aih, hilang mi itu.” tuturnya menceritakan.
Kelihatannya, pencurian ini dilakukan oleh seseorang yang memanfaatkan situasi lengah dan keadaan kurang terjaga di dalam ruangan. Irma bersama seorang sepupu dan ibunya tengah berada di RS Nemal untuk menjaga nenek mereka yang sedang menjalani perawatan.
Irma menyampaikan, dirinya terpaksa harus bergantian menjaga neneknya yang sedang diopname, “Nenek saya sudah hampir dua pekan di rawat disini.” akunya
Pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak rumah sakit. Respon dari rumah sakit, kata Irma, sangat bagus dan cukup cepat, dengan melakukan pengecekan melalui rekaman CCTV untuk melihat apakah aksi pencurian tersebut terabadikan.
Dari rekaman CCTV tersebut, terlihat seorang pria yang berpakaian celana pendek dan baju hitam berjenis hoodie, serta mengenakan kopiah. Namun, meski ada gambaran tersebut, Irma tidak dapat memastikan apakah pria misterius ini adalah pelaku sebenarnya atau bukan?
Irma menyatakan, “Pastinya, kami sudah menanyakan ke semua pasien dan keluarga yang ada di dalam ruangan terkait ada tidaknya keluarga mereka seorang pria dengan ciri-ciri tersebut, namun hasilnya mereka mengaku tidak memiliki keluarga seperti yang dimaksud,” paparnya lagi.
Kasus ini menunjukkan betapa rawannya keamanan di lingkungan rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan pemulihan. Pihak berwenang perlu segera mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan dan melindungi baik pasien maupun pengunjung dari risiko pencurian di rumah sakit.(*)
Tinggalkan Balasan