Sebaran, Sidrap – Aliansi Masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang, Kecamatan Mritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menggelar aksi unik dengan menanam pohon pisang di sepanjang jalan poros Sidrap-Soppeng. Aksi ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan masyarakat atas sikap Pemerintah Provinsi Sulsel yang dinilai lamban dalam memperbaiki jalan rusak yang melintasi dua desa tersebut.

Dalam aksi yang dipimpin oleh dua tokoh masyarakat, H Jama dan H Lattare, warga setempat menyampaikan rasa kecewa mereka terhadap janji-janji manis yang dilontarkan oleh pemerintah provinsi. Sejak beberapa tahun lalu, janji perbaikan jalan poros Sidrap-Soppeng telah sering diucapkan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata yang terlihat.

“Aksi tanam pohon pisang ini merupakan bentuk kekecewaan kami sebagai masyarakat setempat. Sudah begitu lama kami didengar oleh pemerintah provinsi, tetapi hasilnya nihil. Jalan yang rusak menyulitkan mobilitas kami antar desa dan juga menyebabkan kerugian bagi kendaraan yang melintas di jalur ini,” ungkap, Sulhan, salah satu warga setempat, Minggu, 23 Juli 2023.

Protes ini tidak hanya sebagai bentuk kekecewaan, tetapi juga sebagai himbauan kepada masyarakat lain yang melintasi jalur tersebut untuk bersabar menghadapi kemacetan yang muncul akibat aksi tanam pohon pisang. Meskipun aksi ini berimbas pada kemacetan sementara, masyarakat berharap pesan kekecewaan mereka dapat sampai ke telinga pemerintah provinsi dan membangkitkan kesadaran akan urgensi perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut.

Tanaman pisang ditanam sepanjang jalan yang rusak sebagai simbol ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur yang masih dibiarkan mengenaskan. Aksi ini juga mengingatkan pemerintah akan tanggung jawabnya dalam memperhatikan kebutuhan dan harapan rakyat, terutama dalam hal perbaikan sarana transportasi yang vital bagi kesejahteraan masyarakat.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Sulsel terkait aksi tanam pohon pisang ini. Masyarakat berharap aksi protes ini dapat menjadi panggilan untuk bertindak dan mengubah keadaan agar harapan warga dapat diwujudkan dalam bentuk perbaikan jalan yang segera dan tuntas.

“Sementara itu, para pengendara yang melintasi jalur poros Sidrap-Soppeng merasakan dampak langsung dari aksi tanam pohon pisang yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang. Kemacetan parah terjadi karena jalur yang rusak semakin menyempit akibat tanaman pisang yang tertanam di tepi jalan. Beberapa pengendara mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap situasi tersebut.

“Kami mengerti perjuangan masyarakat setempat, namun ini juga berdampak pada kami yang harus melintasi jalur ini untuk berbagai kepentingan. Semoga pemerintah mendengar aspirasi mereka dan segera melakukan tindakan perbaikan,” ujar salah seorang pengendara yang terjebak dalam kemacetan.

Selain itu, aksi tanam pohon pisang ini juga menarik perhatian warganet di media sosial. Banyak yang memberikan dukungan kepada Aliansi Masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang atas keberanian mereka dalam menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah provinsi. Tagar #PerbaikanJalanSidrapSoppeng pun menjadi viral, mencerminkan solidaritas masyarakat dalam menyuarakan isu ini.

Menanggapi aksi ini, beberapa pihak dari kalangan aktivis lingkungan juga berpendapat bahwa tanam pohon pisang sebagai bentuk protes menunjukkan kreativitas dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Namun, mereka berharap agar tindakan seperti ini tidak mengganggu arus lalu lintas yang dapat berdampak pada keselamatan pengendara.

Sampai saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan belum memberikan pernyataan resmi terkait kekecewaan masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang terhadap janji perbaikan jalan poros Sidrap-Soppeng. Ke depannya, diharapkan adanya dialog antara pihak pemerintah dan masyarakat setempat guna mencari solusi bersama dan mengatasi masalah infrastruktur yang telah berlarut-larut.

Aksi tanam pohon pisang ini telah menyuarakan kekecewaan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi jalan yang rusak, dan semoga menjadi cambuk bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan dan segera melakukan tindakan konkrit dalam memperbaiki jalan poros Sidrap-Soppeng demi kesejahteraan masyarakat di wilayah Kecamatan Mritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.(*)

Dapatkan berita terbaru di Sebaran.com