Sebaran, Soppeng — Dapil VIII, yang meliputi Soppeng-Wajo, akan menjadi sorotan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) mendatang. Hal ini disebabkan oleh keikutsertaan dua putra mahkota dalam kontestasi politik ini.
Mereka adalah Andi Ikram Kaswadi, putra Bupati Soppeng Kaswadi Razak, yang akan maju melalui Golkar, dan Achmad Muflih Insani, putra Bupati Wajo Amran Mahmud, yang didorong oleh PAN.
Keterlibatan kedua putra bupati ini tidak hanya menimbulkan harapan dan dukungan, tetapi juga beban berat bagi mereka. Salah satunya adalah beban psikologis membawa nama besar bapak mereka. Kegagalan dalam pemilihan dapat merusak citra keluarga yang sudah mapan di daerah tersebut.
Perebutan kursi di dapil ini juga menarik perhatian karena pola perebutan suara yang tidak seimbang. Para caleg dari Soppeng selalu mendominasi, meskipun jumlah pemilih di Wajo lebih banyak. Figur-figur politik dari Soppeng berhasil membagi area perebutan suara di wilayah mereka, sehingga suara terbagi hanya kepada beberapa orang.
Di sisi lain, figur pendatang baru akan membuat pertarungan semakin menarik. Beberapa petahana yang tidak ikut serta dalam pemilihan sebelumnya, seperti Andi Nurhidayati dari PPP dan Suwardi Haseng dari Golkar, telah membuka peluang bagi figur pendatang baru. Namun, belum ada jaminan bahwa dua putra bupati ini dapat melewati tantangan dengan lancar.
Andi Ikram akan menghadapi beberapa figur potensial dari internal Golkar, seperti Marzuki Wadeng, Jasman Juanda, Andi Werdi, dan dr. Halija Nurdin. Sementara itu, Suwardi Haseng mendorong putranya, Muhammad Vikri Reski Ardini, untuk bersaing di dapil dengan kuota 7 kursi, sehingga persaingan menjadi lebih kompetitif.
Selain melawan pendatang baru, kedua putra mahkota ini juga akan menghadapi sejumlah petahana yang dipastikan maju kembali. Mereka antara lain Andi Tenriliweng dari PKB, Selle KS Dalle dari Demokrat, Henny Latif dari Gerindra, dan Ansyari Mangkona dari PDIP. Desy Susanty Sutomo, seorang petahana, bahkan akan naik kelas ke DPR RI.
Dengan konstelasi politik yang menarik ini, Pemilihan Legislatif di dapil ini menjadi perhatian publik. Kemenangan dan kekalahan dalam pemilihan ini akan menentukan masa depan politik kedua putra bupati tersebut, sementara mempertahankan citra keluarga besar mereka menjadi tugas yang berat.(*)
Tinggalkan Balasan